Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, resmi meluncurkan model bahasa terbarunya, DeepSeek V3.1. Kehadiran model ini menandai langkah besar dalam persaingan AI global, menantang dominasi perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat seperti OpenAI. DeepSeek V3.1 hadir dengan peningkatan signifikan yang membuatnya lebih pintar dan lebih "nyambung" dalam berinteraksi.
Model ini dibangun di atas kesuksesan versi sebelumnya (V3) dengan fokus pada konsolidasi performa. DeepSeek V3.1 kini bisa diunduh oleh para pengembang dan menjadi pesaing langsung bagi model-model canggih seperti GPT-5 dari OpenAI.
{getToc} $title={Table of Contents}
Spesifikasi dan Kemampuan Unggulan
DeepSeek V3.1 menawarkan beberapa peningkatan utama yang menjadikannya salah satu model bahasa paling canggih saat ini:
- Parameter Raksasa: Model ini memiliki 685 miliar parameter, jauh lebih besar dari model sebelumnya. Dengan kapasitas sebesar ini, DeepSeek V3.1 diharapkan mampu memberikan jawaban yang lebih akurat, responsif, dan fleksibel untuk berbagai jenis tugas.
- Memori Percakapan Lebih Panjang: DeepSeek V3.1 memiliki context window yang lebih panjang. Ini berarti model ini bisa mengingat dan memahami lebih banyak informasi dalam satu percakapan. Interaksi dengan AI akan terasa lebih konsisten, alami, dan tidak mudah "lupa" meskipun dalam obrolan panjang.
- Dukungan Teknis Lengkap: Model ini mendukung berbagai format teknis (tensor) seperti BF16, F8_E4M3, dan F32. Ini memberikan keleluasan bagi para pengembang untuk menggunakannya sesuai kebutuhan teknis mereka.
Siap Menantang Dominasi OpenAI
Peluncuran DeepSeek V3.1 semakin memanaskan persaingan di pasar AI. Dengan mengusung parameter yang besar dan distribusi terbuka melalui platform Hugging Face, DeepSeek secara langsung menantang model-model andalan dari OpenAI yang baru-baru ini juga merilis GPT-5.
DeepSeek V3.1 menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki kemampuan serius untuk bersaing di industri AI global, yang selama ini banyak dikuasai oleh pemain-pemain besar dari Barat. Langkah ini juga menjadi sinyal bahwa inovasi di bidang AI tidak lagi terbatas pada satu atau dua perusahaan saja, melainkan menyebar ke seluruh dunia.